MATI SEBELUM MATI
MATI SEBELUM MATI
Ada satu istilah sufi,
Iaitu mati sebelum mati,
Apakah maksud mati si sufi,
Bukan bercerai nyawa dari badan,
Bercerai nyawa dari badan,
Itu hanya perpindahan,
Berpindah dari alam benda,
Masuk ke dalam alam nyawa,
Namun kita hidup juga,
Hanya berpindah alam saja,
Hidup terus wujud,
Kerana ia pancaran Al-Wujud,
Di alam sana kita wujud juga,
Melihat tanpa mata,
Mendengar tanpa telinga,
Lebih jelas dan nyata,
Kerana dinding badaniah tidak ada,
Apakah mati menurut si sufi,
Dengarlah huraian di bawah ini,
Mati di sini dalam khayalan,
Dalam khayalan dan perasaan,
Khayalan dan perasaan,
Sangat penting dalam kesufian,
Matikan ego mu,
Matikan nafsu amarahmu,
Matikan kepentingan diri,
Tegakkan kepentingan ilahi,
Nafikan dirimu ithbatkan allah,
Hingga terasa tiada wujud selain allah,
Hingga terasa dirimu kosong belaka,
Hanya allah segala gala,
Hingga terasa tidak ada segala sesuatu,
Yang ada hanya dzat yang maha satu,
Bila allah terdiri dalam hati,
Terasa lenyap diri sendiri,
Nafi yang lain ithbatkan allah,
Itulah rahsia Laailaha'illallah,
Terasalah dalam perasaan si sufi,
Dia telah binasa dan mati,
Yang hidup hanya allah,
Yang wujud hanya allah,
Inilah dalam perasaan,
Inilah dalam khayalan,
Orang sufi orang ruhani,
Merenung jauh ke dalam diri,
Berbagai ilham mereka perolehi,
Orang bukan sufi sukar mempercayai,
Bukan senang menjadi sufi,
Perlu latihan secara ruhani,
Mereka bersembahyang mereka berpuasa,
Mereka berzikir segenap masa,
Bersihkan hati hingga bergilap,
Bercahaya bersinar tiada lagi gelap,
Hati dicuci dengan zikrullah,
Jiwa yang kembali mengadap Allah,
Guru itu sebagai pembimbing,
Menuju ma'rifat yang hening,
Ma'rifat itu pengenalan,
Mengenal Allah mengenal insan,
Apabila sampai ke ma'rifat suci,
Terasalah ia hampirnya rabbi,
Terlalu hampir terlalu nyata,
Lidah kelu hendak berkata,
Tidak dapat dikatakan,
Hanya terasa dalam khayalan,
Orang sufi hampir dengan rabbi,
Mereka kosong dari ego sendiri,
Mereka menjadi cermin Allah,
Mereka menjadi tanda tanda Allah,
Mereka itu sudah kembali,
Kembali ke hadrat ilahi,
Badan didunia tapi ruh disisi Allah,
Mati pada diri..tapi hidup dalam Allah,
Mereka itu hamba Allah sejati,
Mereka itu hanya menifestasi,
Kalau kau perangi wali Allah,
Kau sebenarnya memerangi Allah,
Kalau kau wali Allah,
Lontaranmu lontaran Allah,
Pukulanmu pukulan Allah,
Bukan kau yang membunuh...sebenarnya Allah,
Wali Allah sufi sejati,
Doa nya makbul di restui ilahi,
Mereka menjadi khalifah Allah,
Mereka hanya ayat ayat Allah,
Belajarlah pada syekh sufi,
Agar kau diberkati ilahi,
Terlalu hampir sekali,
Terasa diri tiada lagi,
Matilah diri hiduplah Allah,
Semata mata yang ada hanya dzat Allah.
PANDANGAN JIWA KESUFIAN
Ada satu istilah sufi,
Iaitu mati sebelum mati,
Apakah maksud mati si sufi,
Bukan bercerai nyawa dari badan,
Bercerai nyawa dari badan,
Itu hanya perpindahan,
Berpindah dari alam benda,
Masuk ke dalam alam nyawa,
Namun kita hidup juga,
Hanya berpindah alam saja,
Hidup terus wujud,
Kerana ia pancaran Al-Wujud,
Di alam sana kita wujud juga,
Melihat tanpa mata,
Mendengar tanpa telinga,
Lebih jelas dan nyata,
Kerana dinding badaniah tidak ada,
Apakah mati menurut si sufi,
Dengarlah huraian di bawah ini,
Mati di sini dalam khayalan,
Dalam khayalan dan perasaan,
Khayalan dan perasaan,
Sangat penting dalam kesufian,
Matikan ego mu,
Matikan nafsu amarahmu,
Matikan kepentingan diri,
Tegakkan kepentingan ilahi,
Nafikan dirimu ithbatkan allah,
Hingga terasa tiada wujud selain allah,
Hingga terasa dirimu kosong belaka,
Hanya allah segala gala,
Hingga terasa tidak ada segala sesuatu,
Yang ada hanya dzat yang maha satu,
Bila allah terdiri dalam hati,
Terasa lenyap diri sendiri,
Nafi yang lain ithbatkan allah,
Itulah rahsia Laailaha'illallah,
Terasalah dalam perasaan si sufi,
Dia telah binasa dan mati,
Yang hidup hanya allah,
Yang wujud hanya allah,
Inilah dalam perasaan,
Inilah dalam khayalan,
Orang sufi orang ruhani,
Merenung jauh ke dalam diri,
Berbagai ilham mereka perolehi,
Orang bukan sufi sukar mempercayai,
Bukan senang menjadi sufi,
Perlu latihan secara ruhani,
Mereka bersembahyang mereka berpuasa,
Mereka berzikir segenap masa,
Bersihkan hati hingga bergilap,
Bercahaya bersinar tiada lagi gelap,
Hati dicuci dengan zikrullah,
Jiwa yang kembali mengadap Allah,
Guru itu sebagai pembimbing,
Menuju ma'rifat yang hening,
Ma'rifat itu pengenalan,
Mengenal Allah mengenal insan,
Apabila sampai ke ma'rifat suci,
Terasalah ia hampirnya rabbi,
Terlalu hampir terlalu nyata,
Lidah kelu hendak berkata,
Tidak dapat dikatakan,
Hanya terasa dalam khayalan,
Orang sufi hampir dengan rabbi,
Mereka kosong dari ego sendiri,
Mereka menjadi cermin Allah,
Mereka menjadi tanda tanda Allah,
Mereka itu sudah kembali,
Kembali ke hadrat ilahi,
Badan didunia tapi ruh disisi Allah,
Mati pada diri..tapi hidup dalam Allah,
Mereka itu hamba Allah sejati,
Mereka itu hanya menifestasi,
Kalau kau perangi wali Allah,
Kau sebenarnya memerangi Allah,
Kalau kau wali Allah,
Lontaranmu lontaran Allah,
Pukulanmu pukulan Allah,
Bukan kau yang membunuh...sebenarnya Allah,
Wali Allah sufi sejati,
Doa nya makbul di restui ilahi,
Mereka menjadi khalifah Allah,
Mereka hanya ayat ayat Allah,
Belajarlah pada syekh sufi,
Agar kau diberkati ilahi,
Terlalu hampir sekali,
Terasa diri tiada lagi,
Matilah diri hiduplah Allah,
Semata mata yang ada hanya dzat Allah.
PANDANGAN JIWA KESUFIAN
Comments
Post a Comment